Saatnya Pejabat Profesional di OPD Baru

RENDAHNYA serapan anggaran belanja daerah Provinsi Riau dibawah 70 persen pada tahun 2015, 2016 sehingga mencatat silPa Rp 3 triliun - ditengarai akibat satu diantaranya pejabat yang dikukuhkan tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Pejabat dengan latar belakang sarjana perikanan atau peternakan menduduki jabatan struktural bidang infrastruktur. Sebaliknya, sarjana teknik malahan menduduki jabatan di bidang pendidikan.

Maka sudah saatnya Kepala daerah, serta Badan kepegawaian Daerah ( BKD ) dengan tegas mendudukkan pejabat yang profesioanal nan handal. Apalagi peraturan daerah ( Perda) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di provinsi Riau sudah terbentuk.

Kalau tidak ada niat baik, maka OPD boleh saja baru. Namun, jika penataan struktur dan pegawai tersebab ada unsur balas budi plus balas dendam, Apalagi diseret keranah bergaining uang dan politik maka dijamin tidak akan ada perubahan kearah pemerintahan yang solid.

Mengejar tayang desember 2016, pemerintah daerah mengebut untuk menyusun peraturan daerah ( Perda ). Langkah ini menunaikan amanat undang- undang (UU) Nomor 23/ 2016 tentang pemerintah daerah.

Pemerintah Provinsi Riau telah berhasil menyusun OPD, meski dalam prosesnya diwarnai dinamika yang ketat. Di beberapa daerah perda OPD malahan ada yang belum kelar tersebab praktik tawar- menawar ketika menyusun OPD.

Padahal kalau mau berpikir arif, tidak seterusnya seseorang akan menjabat eselon dua, semua ada batasnya. Namun atas nama hegomoni terkadang nalar mengalahkan segalanya. Apalagi kalau mendapat dukungan dari lembaga legislatif ketika proses penyusunan berlangsung.

Tawar menawar OPD karena atas dasar perhitungan kondisi daerah. Dimana terdapat Dinas yang harus dihilangkan atau dirampingkan. Karena pertimbangan kenyamanan bukan karena kebutuhan, ada sejumlah pihak yang menolak.

Beruntung di Pemprov Riau, dilihat secara kasat mata penyusunan OPD tidak terjadi sesuatu hal yang mencurigakan. Tidaklah perlu mengorek apa yang terjadi dalam prosesnya. Sehingga sudah lahir Perda Nomor 4 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah provinsi Riau.

Ada 24 Dinas plus Satpol PP dan 7 Badan. 3 Asisten dan staf ahli, lalu 9 biro pada Sekretariat Daerah. Ada Badan yang bergabung - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Begitu juga ada yang memisahkan diri menjadi dinas seperti Dinas Kebudayaan.

Pembentukan perangkat daerah berdasarkan urusan pemerintah yang jadi wewenang daerah. Disamping juga intensitas dan potensi daerah. Ditambah juga karena efisiensi, efektivitas, flektibikitas serta tata kerja yang jelas.

Dengan telah terbentuknya OPD baru, meskipun kalau dicermati di Pemprov Riau masih terhitung gemuk alias belum ramping. Tetapi minimal sudah ada perubahan susunan perangkat baru. Sebab, seramping "pinggul biola" organisasi yang dibentuk - reformasi birokrasi tidak berjalan jika struktur masih tumpang tindih.

Setelah terbentuk struktur perangkat daerah. Kepala Daerah dalam hal ini Gubernur Arsyajuliandi Rachman diuji dalam memilih pejabat mumpuni. Yang profesional dan handal. Sebab sudah 3 tahun anggaran sejak 2014 perubahan, 2015, 2016 secara fakta kapasitas pejabat yang dimiliki Pemprov Riau tidak mampu membanggakan Masyarakat atau lebih kasarnya menyenangkan Gubernur.

Buktinya program dan kegiatan yang disyahkan di buku APBD banyak yang tak terealisasi sehingga setiap akhir tahun menyisakan gunungan silPa - mencapai Rp 3 triliun lebih.

Dibentuknya OPD pada dasarnya untuk pembagian habis tugas serta tata kerja yang jelas. Memang ada pekerjan rumah (PR) yang perlu ditertibkan. Dimana banyak Dinas/ Badan menempatkan seseorang dengan jabatan tetapi tidak sesuai dengan SK pertama yang di keluarkan oleh Badan Kepegawaian Nasional ( BKN ).

Seiring dengan terjadinya pergantian kepemimpinan kepala daerah pada siklus pilihan Kepala Daerah setiap lima tahun. Pada teorinya penempatan pegawai tidak terlepas dari trik dan intrik politik.

Maka banyak terjadi kasus, lulusan teknik sipil menjabat di Dinas/ Badan yang tidak ada kaitanyya dengan gelarnya. Sebaliknya lulusan ilmu perikanan duduk di jabatan Dinas Teknis Ciptada/ Bina Marga. Serta tidak sedikit lulusan ilmu Sosial dan Hukum yang tak tentu arah dalam penempatannya.

Problema muncul ketika pejabat yang tidak berlatar belakang teknis sudah lama memegang jabatan pada dinas teknis. Dikembalikan keasalnya - jelas sudah terlanjur tetap berlanjut akan menyalah.

Campur tangan politik telah memporak porandakan fondasi seseorang dalam jenjang karier sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Demokrasi dengan pesta pemilihan langsung kepala daerah tidak terbantahkan telah meluluh lantakkan jenjang birokrasi.

Hari ini betapa terjadi, Sarjana peternakan jadi menjabat Dinas Pekerjaan Umum, Sarjana Sosial/ hukum diduk di dinas teknis. Sebaliknya kepala Dinas turun menjadi lurah, Pak lurah karena berseberangan di non job-kan.

Jika bergaining politik dijadikan landasan, maka taruhan adalah hasil kinerja. Penilaiannnya sangat mudah sederhana, sebarapa besar mampu merealisasikan anggaran. Disamping juga secakap apa dengan jabatan yang diberikan memberikan kontribusi positif terhadap capaian program dan kegiatan.

Pemprov Riau sudah mengikuti proses melalui panitia seleksi ( pansel ) untuk memilih pejabat eselon 2. Wajah dan muka pejabat eselon 2 itupun telah dikukuhkan. Seiring waktu jelang setahun mutasi dan rotasi jabatan terus berjalan.

Persoalannya, apakah nama- nama yang dihasilkan oleh pansel dipakai oleh gubernur atau tidak. Menjadi rahasia umum, hasil seleksi pansel dengan nilai tertinggi tetapi tidak dipakai. Jika memang ada konsistensi hasil seleksi pansel yang dikukuhkan, dan ternyata juga tidak seperti yang diharapkan, tidak salah kalau ada yang mempertanyakan kredibilitas dari anggota pansel.

Apakah hasil seleksi dijamin independen jauh dari intervensi pihak- pihak kelompok atau golongan. Sebenarnya untuk memilih pejabat profesional tinggal mengklik data pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Di badan yang fingsinya sebagai penunjang kepegawaian terarsip pengalaman dan rekam jejak semua PNS.

Saat sekarang, wadah telah disiapkan yakni OPD, tinggal menunggu orang yang yang akan dipilih oleh Gubernur untuk mengisinya. Sebab, sesuai amanat UU tentang pemerintah daerah tahun 2016 - mulai tahun 2017 bulan januari resmi dilaksanakan. Sebagai warga Riau berharap, semoga OPD baru dikemudikan pejabat baru yang memang teruji, profesional dan handal. Amin

Oleh : Bagus Santoso (Anggota DPRD Provinsi Riau)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau

foto

Terkait

Foto

Perginya George Junus Aditjondro

Riau Book - Perginya George Junus Adidjondro mengingatkan kembali tulisannya yang merangkai aneka fakta berjudul ORANG-ORANG JAKARTA DI BALIK TRAGEDI…

Foto

30 Jam Menanti Cahaya Listrik PLN, Padam Tak Berkesudahan

Riau Book - Pulau Kijang bagai kota mati, terlihat gelap gulita di malam hari. Ya ibukota dari Kecamatan Reteh (salah…

Foto

Mengupas Aksi 4 Desember: Sebuah Aksi Tandingan

Oleh: Wira Atma HajriSeusai aksi damai umat Islam tertanggal 2 Desember lalu, aksi lainpun tak ketinggalan yaitu parade budaya kita…

Foto

Ini Terkait Ahok, Hukum Adil Demi Persatuan Bangsa

Riau Book - Nusantara Bersatu yang digelar di Lapangan Blang Padang ini bertujuan untuk menjaga Nusantara tetap Bersatu, kita bangga…

Foto

Catatan Gagalnya Ketuk Palu APBD Riau Tahun 2017

Oleh : Bagus Santoso, anggota DPRD Provinsi RiauRabu, tanggal 23, minggu keempat bulan November, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bersama 4…

Foto

Islam dan Indonesia Butuh FPI

Oleh: Wira Atma Hajri, S.H., M.H.(Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Riau/Pengelola UIR Press)"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang…

Foto

Kejamnya Politik, Semakin Tinggi Jabatan Bisa Berarti Meninggikan Tempat Jatuh!

Riau Book - Ade Komaruddin berencana tak hadir di rapat badan musyawarah pimpinan DPR dan fraksi yang digelar hari ini.…

Foto

Belajar Kedamaian Lewat Tari Kecak di Pulau Dewata

LEBIH 71 tahun umur bangsa ini, berbagai terpaan masalah telah dilalui, dan kini kembali dihadapkan dengan kondisi politik yang carut…

Foto

Musim Interupsi di Masa Septina Primawati

ADA dua hal yang perlu dicermati sekaligus juga menarik untuk disimak kalau membuka catatan sejak dilantiknya Septina Primawati sebagai ketua…

Foto

Opini - Mimpinya Kesejahteraan, Diskriminasi dalam Kenyataan

Riau Book - Di sebuah koran harian ternama pada tahun 2009, Kunjana Rahardi (2012) menulis sebuah artikel opini dengan tema…

Foto

Gajah Datang Bertarung, Pelanduk Mati Terjepit!

Riau Book - Gajah-gajah yang bertarung, pelanduk yang mati terjepit. Itulah nasib 63 pekerja pasukan oranye Jakarta Pusat yang dihukum…

Foto

Beda Jokowi dan Tito dengan Umar bin Khattab

Oleh: Wira Atma Hajri, S.H., M.H.(Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Riau/Pengelola UIR Press)"Wahai masyarakat! Orang-orang sebelum kita telah melakukan kekeliruan…

Foto

Pokir Buat Getir, Reses Bikin Stres

Oleh : Bagus Santoso(Anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Provinsi Riau, email: kang.bagus@gmail.com)ISTILAH Pokir (pokok pikiran) dan Reses yang…

Foto

Masih Ingat dengan Trio Macan 2000?

Riau Book - Pagi ini, membacai kabar-kabar yang melintas di lini masa dan grup-grup perbincangan whatsapp, sepertinya utak-atik dan mantera-mantera…

Foto

Setya Novanto Jadi Ketua DPR RI Lagi, Ingat!

Riau Book - Saat muncul kabar tentang Partai Golkar hendak memulihkan kembali Setya Novanto menjadi Ketua DPR, saya hanya bisa…

Foto

Donald Trump Ingin Bangun Markas di Bulan, Jokowi Masih Repot karena Ahok dan SBY

Riau Book - Presiden Amerika Serikat yang baru Donald Trump memiliki keinginan begitu tinggi, membangun markas di bulan, beralasan perubahan…

Foto

Islam dan Negara (2)

Oleh: Wira Atma Hajri, S.H., M.H.(Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Riau/Pengelola UIR Press)Untung ruginya perjuangan, harus dinilai dari untung ruginya…

Foto

Mengejutkan! Semuanya Lepas dari China

Riau Book - Apakah ini tanda bahwa sebentar lagi dominasi China dari cabang olahraga bulutangkis akan segera tergeser oleh negara-negara…

Foto

Tentang Cinta, Meriam dan Kata Tuhan

Tahukah Anda dari mana datangnya kata cinta? Bukan dari mata turun ke hati, tapi dari Spanyol. Maksudnya dari bahasa Spanyol…

Foto

Gubri Tak Berani Tanyakan Calon Wagubri kepada Setya Novanto

Riau Book - Gubernur Riau mengaku tidak berani menanyakan langsung perihal kapan nama-nama calon Wakil Gubernur Riau diturunkan oleh Ketua…

Pendidikan