Riau Book - (Pemerintah Provinsi Riau yang sedang fokus membangun pariwisata sebagai sektor unggulan di negeri ini, semoga dapat meraih berkah besar dari suatu industri yang tidak menimbulkan asap dan polusi ini)

Banyak yang berujar bahwa sektor pariwisata merupakan lokomotif pembangunan suatu negara. Ada juga yang berpendapat bahwa pengembangan sektor pariwisata merupakan metode paling tepat untuk memberdayakan rakyat, karena industri ini merupakan industri padat karya. Pariwisata juga merupakan industri yang tanpa asap alias tidak terlalu banyak menimbulkan polusi dalam proses produksinya.

Semua hal positif tentang pariwisata di atas memang benar adanya. Siapa pun tak bisa memungkiri bahwa sektor pariwisata merupakan sektor "surgawi", bagi para pengusaha kaya raya hingga rakyat biasa. Ketika suatu daerah sudah mendapat sentuhan pariwisata, daerah tersebut dapat memberi peluang besar bagi rakyatnya untuk mendapat penghidupan layak dengan bekerja maupun membuka usaha. Lihat saja provinsi Bali dan DIY, meskipun miskin sumber daya alam, namun kedua daerah tersebut mempunyai daya tarik wisata yang besar, sehingga mampu hidup dari industri "surgawi" tersebut.

Namun, besarnya manfaat dari sektor pariwisata terasa belum seimbang dengan "research and development" yang dilakukan untuk sektor tersebut. Ketika sektor pariwisata di lapangan terkendala masalah, tentu dibutuhkan sebuah forum untuk berbagi rasa dalam permasalahan tersebut. Memang sudah ada pemerintah yang mengatur masalah perencanaan strategi pariwisata. Namun, masukan dari kalangan akademisi juga sangat perlu untuk dipertimbangkan. Bukankah dalam perencanaan, lebih banyak kepala maka lebih banyak yang bisa dipertimbangkan?

Jika pariwisata memang diproyeksikan untuk menjadi sektor utama di negeri ini, tak berlebihan jika kita sebagai insan akademisi pariwisata mulai serius mengkaji, membuat gagasan dan berfikir jauh ke depan untuk pengembangan pariwisata di Indonesia. Biarlah kemudian gagasan kita belum terpakai sekarang, karena mungkin besok, dua hari lagi, atau bahkan sepuluh tahun lagi, kita akan menemukan ide kita terealisasi oleh orang-orang yang memang mampu merealisasikannya.

Jangan bebankan tugas "bermimpi" kepada orang-orang "tua" yang ada di pemerintahan. Karena "bermimpi" adalah tugas kita sebagai anak muda. Jika kemudian ada yang memandang remeh kepada kita, katakan saja "Kami memang minim PENGALAMAN, maka itu kami tidak menawarkan MASA LALU. Kami menawarkan MASA DEPAN". (RB/habir)

(dikutip dari tulisan Ahmad Rosyidi Syahid https://studipariwisata.com/serba-serbi/laboratorium-pariwisata-mimpi-yang-harus-jadi-nyata/)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau