Riau Book - (Aksi besar-besaran 4 November yang baru saja berlalu untuk menuntut Ahok atas dugaan penistaan agama telah mendapat respon dari pemerintah dan kepolisian. Mereka berjanji akan mengusut kasus tersebut dan memberikan waktu dua minggu kasus ini akan selesai. Namun apakah ini akan menjadi salah satu ganjalan Ahok dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta Februari 2017 mendatang?)

Bisakah pencalonan Ahok dibatalkan (didiskualifikasi) karena tersandung hukum? Atau bolehkah ia undur diri dari Pilkada?

Ternyata tak sederhana.

Kata anggota Komisi Pemilihan Umum Ferry Kurnia Rizkyansyah yang bisa membatalkan seorang pasangan calon di Pilkada itu antara lain: meninggal dunia dan terlibat kasus hukum yang berkekuatan hukum tetap.

"Yang membatalkan (Calon di Pilkada) itu karena meninggal dunia, terlibat kasus hukum dan berkekuatan hukum tetap," kata Ferry dalam diskusi Jakarta, hari ini.

Ini bunyi Pasal 191 UU Nomor 8 tahun 2015 tentang Pilkada yang mengatur sanksi denda dan pidana bagi calon yang mundur setelah ditetapkan sebagai peserta Pilkada:

1. Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, dan Calon Wakil Walikota yang dengan sengaja mengundurkan diri setelah penetapan pasangan calon sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 24 bulan dan paling lama 60 bulan dan denda paling sedikit Rp 25.000.000.000 (Rp 25 miliar) dan paling banyak Rp50.000.000.000 (Rp 50 miliar).

2. Pimpinan Partai Politik atau gabungan pimpinan Partai Politik yang dengan sengaja menarik pasangan calonnya dan/atau pasangan calon perseorangan yang dengan sengaja mengundurkan diri setelah ditetapkan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 24 bulan dan paling lama 60 bulan dan denda paling sedikit Rp 25.000.000.000 (Rp 25 miliar) dan paling banyak Rp 50.000.000.000 (Rp 50 miliar).

Sungguh, demi kedamaian semesta, saya ingin Ahok mundur dari lintasan lomba. Tapi tak mudah. Dan dengan ini, saya ingin bertanya kepada para ahli hukum yang beriman: bagaimana jalan keluarnya?. (RB/habir)

(dikutip dari FB Bang Tomi Lebang https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10209051528460014&id=1072002562)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau